Konsultan – Evaluator

Term
of Reference
Evaluasi
Independen untuk Program Peduli
Pilar
Masyarakat Adat
Kemitraan    1.   
Latar Belakang  Program
Peduli merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah untuk mendorong
terjadinya inklusi sosial dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Program
ini berada di bawah koordinasi Kementeriaan Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (PMK). Program Peduli diperuntukkan bagi kaum marjinal
dan difabel yang selama ini tidak mendapat akses pelayanan dari pelaksanaan
PNPM Mandiri. Pendekatan inklusi sosial yang dilakukan berupaya agar seluruh
elemen masyarakat mendapat perlakuan yang setara dan memperoleh kesempatan yang
sama sebagai warga Negara, terlepas dari perbedaan apapun.  Kemitraan
sebagai salah satu lembaga masyarakat sipil yang melaksanakan Program Peduli
mengkhususkan diri untuk bekerja pada pilar Masyarakat Adat yang Tergantung
Pada Sumber Daya Alam. Bentuk inklusi sosial yang ingin di dorong dalam program
Peduli adalah adanya pengakuan oleh Negara atau pemerintah dan masyarakat; pemenuhan
hak dasar masyarakat dan membuka akses bagi kelompok marjinal terhadap
pelayanan publik; mendorong terbangunnya kemitraan dengan semua kelompok
masyarakat serta integrasi sosial. Kemitraan bekerja mendorong terjadinya
inklusi sosial di masyarakat adat yang berada di 13 propinsi bersama dengan 14
organisasi lokal di masing-masing propinsi. Berbagai permasalahan yang menjadi
temuan kami meliputi ketiadaan pengakuan akan keberadaan mereka terutama dalam
pengelolaan sumberdaya hutan, adanya anggapan bahwa masyarakat adat sebagai
kelompok yang tidak beragama, minimnya pelayanan dasar yang bisa diakses
terutama karena lokasi geografis yang sulit, hingga permasalahan isolasi sosial
yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.  Terdapat
tiga bentuk ekslusi sosial yang telah diidentifikasi dalam program ini yaitu
dari sisi penerimaan sosial, pelayanan publik dan kebijakan. Penerimaan social
sering dikaitkan dengan stigma dan stereotype yang melekat dalam masyarakat
adat yang menyebabkan tidak membaurnya mereka dengan masyarakat sekitar dan
menerima cemooh karena stigma tersebut. Dari sisi pelayanan publik, kelompok
masyarakat adat banyak terkendala permasalahan identitas, diskriminasi
pelayanan kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur karena banyak lokasi
mereka terpencil dan berada di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau. dari
segi kebijakan, masyarakat adat kerap menjadi korban dari kebijakan yang tidak
memihak kebutuhan mereka dan bahkan tidak sedikit yang tidak mengakui
keberadaan kelompok adat. Partisipasi kelompok ini juga rendah dalam proses
perencanaan pembangunan sehingga tidak jarang ruang hidup milik mereka terancam
hilang diambil Negara untuk dijual kepada perusahaan perkebunan dan
pertambangan.  Strategi kunci Terdapat
dua strategi utama untuk memastikan bahwa rencana program tercapai. Pertama
adalah penguatan CSO local dan kelompok penerima manfaat atau beneficiaries.
Penguatan CSO bermanfaat untuk peningkatan kapasitas mitra untuk membuat
perencanaan dan implementasi agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. pendekatan
yang dilakukan adalah dengan pelibatan seluruh stakeholder untuk membangun
kesamaan pemahaman, kepercayaan dan solusi untuk komunitas adat yang
termarjinalkan. Pelibatan stakeholder ini penting untuk menjembatani kesenjangan
informasi dan komunikasi yang kerap ada karena pendekatan yang berbeda antara
komunitas dan pemerintah. Dengan pendekatan ini maka diharapkan bukan hanya
terbangunnya kesadaran namun juga melahirkan kebijakan yang inklusif berdasar
partisipasi penuh dari masyarakat adat. Pertemuan multi stakeholder melibatkan
pemerintah, CSO, organisasi swasta dan perwakilan dari adat. Dengan demikian
pertemuan lebih cair dan bersifat kolaboratif. Strategi utama kedua adalah pengarusutamaan
kesetaraan jender. Dalam hal ini Program Peduli melakukan pendidikan terkait
jender, memasukkan pendekatan jender dalam kebijakan dan regulasi yang dikawal,
memfasilitasi terbentuknya kelompok perempuan untuk meningkatkan representasi
perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan kampanye peningkatan kesadaran
bagi semua stakeholder.  Aktivitas Kemitraan dalam Tahun ke-dua
Program Peduli :
Berikut
adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh Kemitraan dalam program Peduli tahun
ke-dua, yaitu : 1.     
Rapat
Koordinasi Nasional Program Peduli2.     
Pelatihan
Kader Peduli3.     
FGD
Program Peduli dan Lokal Terpencil4.     
Seminar
Gerakan Peduli Adat dan Lokal Terpencil5.     
Lokakarya
Regional tentang Masyarakat Adat dan Lokal Terpencil6.     
Seminar
Gerakan Peduli Adat dan Lokal Terpencil7.     
Workshop
Nasional Masyarakat adat dan Lokal terpencil8.     
Peduli
Day  9.     
Festival
Budaya Masyarakat Adat dan Lokal Terpencil10.  Media Visit Program Peduli Informasi Mitra Program PeduliTabel
berikut adalah 14 organsiasi yang menjadi mitra dalam Program Peduli :

No Nama Mitra Wilayah kerja Kelompok sasaran
1. Pundi Sumatera Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat; Kab. Bungo, Jambi; Kab. Merangin,
Jambi; Kab. Sarolangun, Jambi
Suku Anak Dalam
2. RMI (Rimbawan Muda Indonesia) Kab. Lebak, Banten Masyarakat Adat Kasepuhan
3. Karsa Institute Kab. Sigi, Sulawesi Tengah Masyarakat Adat Topo Uma
4. SCF (Sulawesi Community Foundation) Kab. Barru, Sulawesi Selatan; Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan Masyarakat Adat To Balo & To Garibo; Masyarakat lokal Kahayya
5. YTB (Yayasan Tanpa Batas) Kab. Timor Tengah Selatan, NTT; Kab. Kupang, NTT Suku Boti & Suku Bajo
6. Samanta (Yayasan Masyarakat Nusa Tenggara) Kab. Lombok Timur, NTB; Kab. Sumba Timur, NTT Masyarakat Lokal Suela & Masyarakat Adat Sumba Timur
7. AMAN Maluku Kab. Maluku Tengah, Maluku Suku Nuaulu
8. AMAN Riau Kab. Indragiri Hulu, Riau Suku Talang Mamak
9. MPM Muhammadiyah Kab. Sorong, Papua Barat Suku Kokoda
10 Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) Perkampungan Bat
Kaleak, Salappa, Tinambu, Magosi dan Bekkeiluk di Pulau Siberut, Kabupaten
Mentawai, Provinsi Sumatera Barat
Masyarakat adat
Mentawai di sepanjang daerah aliran sungai Sila’ Oinan
11 Pusat Pengembangan
Sumberdaya Wanita (PPSW)
KotaTangerang,
Provinsi Banten
Komunitas Cina
Benteng
12 Kawal Borneo
Community Foundation 
(KBCF)
Desa Muara Tae,
Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur
Komunitas Adat
Dayak Ohokng
13 Desantara
Foundation
Desa Lung Anai,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Suku Dayak Kenyah
Lepoq Jalan
14 LPMP Air Mata Air Kabupaten Belitung
Timur, Provinsi Bangka Belitung
Suku Sawang Gantong

      2.   
Tujuan Tujuan
dilaksanakannya evaluasi independen ini adalah1.     
Mengevaluasi
capaian-capaian Kemitraan dan mitra di daerah terhadap rencana kerja dalam satu
tahun program;2.     
Evaluasi
terhadap capaian inklusi penerimaan sosial, pelayanan publik dan kebijakan baik
di tingkat pusat maupun daerah khususnya di lokasi program peduli sehingga
dapat meningkatkan kesejahteran dan memberantas kemiskinan;3.     

Evaluasi
terhadap kapasitas organisasi, manajemen dan system koordinasi Kemitraan dengan
mitra dalam mencapai tujuan program    4.     
Mengidentifikasi
faktor pendukung dan kendala dalam mencapai tujuan yang diharapkan;5.     
Mengidentifikasi
pembelajaran, praktik baik, dan tantangan dari intervensi dan pendekatan
Program Peduli;6.     
Merumuskan
rekomendasi untuk keberlanjutan capaian, agenda strategis dan intervensi yang
diperlukan kedepannya dalam melaksanakan Program Peduli.  3.   
Lingkup Pekerjaan Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan program telah
tercapai yang berarti melihat sejauh mana inklusi sosial sebagai sebuah
pendekatan telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat adat dan local
terpencil yang tergantung pada sumber daya alam. Berbagai temuan dan
pembelajaran nantinya akan didesiminasi oleh Kemitraan kepada stakeholder yang
relevan sehingga hasil ini dapat direplikasi untuk memperbaiki Program Peduli
selanjutnya.1.     
Evaluasi
ini akan menilai efisiensi (efficiency),
efektivitas (effectivity),
keterkaitan (relevancy) dan
keberlanjutan (sustainability) program
Peduli. Evaluator akan menilai capaian-capaian besar dalam program berdasar
rencana kerja yang telah disusun oleh Kemitraan dan mitra lokal. Proses
evaluasi juga akan menganalisa temuan di lapangan dan laporan capaian berdasar
dokumen program dan laporan triwulan selama pelaksanaan program Peduli. Berikut
adalah pertanyaan kunci penilaian : –           
apakah
output yang tercapai sudah sesuai dengan dokumen program, log frame (LFA),
rencana kerja (work plan), dan berbagai laporan yang tersedia. Jika tidak
tercapai? Apa penyebabnya?; –           
seberapa
jauh Program Peduli berhasil berkontribusi dalam upaya pencapaian inklusi sosial
sesuai tiga bentuk eksklusi yang diidentifikasi yaitu penerimaan sosial,
pelayanan publik dan kebijakan; –           
seberapa
jauh output program Peduli bisa mencapai tujuan program dalam memperbaiki
kualitas hidup masyarakat adat di wilayah terpencil dan bergantung pada sumber

daya alam?; –           
seberapa
jauh program Peduli berhasil mengembangkan kapasitas target beneficiaries,
mitra atau CSO local dan stakeholder daerah (contohnya dalam hal pendekatan jender,
perencanaan yang holistik, partisipasi publik, dsb); –           
seberapa
efektif advokasi yang telah dilakukan pada level nasional dan local dalam
mendorong agenda program.  2.     
Mengidentifikasi
faktor pemampu (enabling factors) dan tantangan, baik internal maupun eksternal
untuk mencapai tujuan program. Untuk itu dibutuhkan penilaian terhadap resiko
dan asumsi yang telah diidentifikasi sebelumnya dalam desain dan implementasi
program. Evaluasi akan menjawab beberapa pertanyaan kunci seperti :a.     
Relevansi
program : apakah program inline dengan program pemerintah serta mendapat
dukungan pemerintah?; apakah modalitas dan aktivitas relevan dan sesuai dengan
tujuan program? ; apakah desain program, implementasi dan berbagai penyesuaian
kegiaatan telah berdasar analisis kebutuhan dan kemampuan penyerapan anggaran
mitra dan stakeholder sasaran? ; apakah ada faktor eksternalitas yang
menghlangi tercapainya tujuan program?  b.     
Efektivitas
implementasi program. Pertanyaan kunci :-      
Apakah
masyarakat sekitar program, penerima manfaat /beneficieries, stakeholder
mengerti, memahami serta ikut terlibat/berpartisipasi dalam mencapai tujuan
program; –        
Apakah
aktivitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh Kemitraan dalam program Peduli
berpengaruh terhadap capaian keluaran maupun outcome mitra  dan pencapaian tujuan program;-        
Apakah
aktifitas yang terkait dengan peningkatan kapasitas maupun  diseminasi yang telah dilakukan oleh mitra
terhadap penerima manfaat, masyarakat disekitar lokasi setempat maupun pemangku
kepentingan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan di masing-masing lokasi; –      
faktor
positif dan negative apa saja yang mempengaruhi tercapainya output?; apakah
resiko dan asumsi telah ditangani dengan benar oleh program?;-      
apakah
pelaksana program telah disesuaikan dengan kemampuan organisasi (misalnya telah
sesuai dengan system operasional organisasi pelaksana atau kekuatan SDM)?; –      
ketika
terjadi kendala dalam implementasi mekanisme seperti apa yang digunakan dan
seberapa efektif tindakan korektif yang digunakan?; –      
bagaimana
perhatian terhadap kesetaraan jender diperhitungkan dalam desain program dan
implementasinya dan apakah hal itu membuat program berhasil atau menyulitkan
pelaksanaan kegiatan?; –      
apakah
program di monitor dan di evaluasi secara cukup serta seberapa jauh hasil
M&E dapat digunakan sebagai panduan dan mempengaruhi keputusan manajemen?; –      
bagaimana
komponen dalam program terkait satu sama lain dan adakah sinergi degan program
lain yang relevan?; –      
sejauh
mana kepemilikan (ownership) stakeholders terhadap tujuan program? Adakah

kendala dan tantangan untuk memastikan bahwa stakeholder memiliki rasa
kepemilikan terhadap program?  c.      
Efisiensi
implementasi program : apakah sumberdaya yang tersedia cukup untuk melaksanakan
keseluruhan aktivitas program seperti misalnya SDM, system keuangan, tugas dan
fungsi, struktur organisasi, dsb)  d.     
Mengidentifikasi
pembelajaran, praktik baik, tantangan serta hasil lain yang tidak terduga dalam
intervensi dan pendekatan yang dilakukan Kemitraan dan Mitra di daerah dalam
Program Peduli. Pertanyaan kunci untuk menarik pembelajaran, praktik baik dan
tantangan adalah :  –      
apa
saja pembelajaran kunci yang dapat di identifikasi dan di dokumentasikan untuk
direplikasi dan di tingkatkan skalanya?; –      
apa
saja tantangan utama implementasi program Peduli yang dapat menjadi masukan
strategis untuk memformulasi program Peduli yang baru? –      
Apakah
hasil yang tidak terduga dari kegiatan-kegiatan selama program berlangsung?  e.     
Memformulasikan
rekomendasi untuk keberlanjutan capaian saat ini, agenda startegis dan
intervensi strategis Kemitraan untuk program Peduli selanjutnya. Berdasar hasil
evaluasi, konsultan akan diminta untuk membuat rekomendasi keberlanjutan
program dan bentuk dukungan yang sesuai untuk program Peduli selanjutnya. Pertanyaan
kunci untuk ini adalah: –      
apa
saja bentuk dukungan yang sesuai untuk mengembangkan Program Peduli?; –      
bagaimana
program desain dan modalitas untuk implementas serta mekanisme dapat diperbaiki
untuk Program Peduli selanjutnya?  4.   
MetodologiMetodologi
yang digunakan independen evaluator paling tidak mencakup :·     
Desk
review dokumen program yang dianggap relevan seperti proposal, LFA, TOC,
laporan monev, MIS, MoU, catatan kegiatan, materi training dan workshop dan
dokumen lain yang relevan·     
Menggunakan
metode evaluasi campuran antara wawancara mendalam, FGD dan wawancara dengan
mitra dan stakeholder di Jakarta dan beberapa lokasi pilihan. Target wawancara terdiri
atas perwakilan pemerintan di Jakarta dan pemerintah daerah di daerah sasaran

evaluasi termasuk Cso local yang menjadi mitra program Peduli, staf Kemitraan
di Program Peduli, TAF dan stakeholder lain yang relevan serta penerima

manfaat. Dalam pelaksanaannya nanti jumlah responden akan ditentukan evaluator
berdasarkan diskusi atas ToR ini dengan Kemitraan·     
Laporan
akan disusun dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris  5.   
Rekrutmen Independen EvaluatorUntuk
melaksanakan evaluasi ini, satu orang evaluator independen akan direkrut.
Independen dalam hal ini berarti evaluator adalah seseorang yang tidak pernah
terlibat dalam Program Peduli. Evaluator harus memiliki pemahaman dan
pengetahun yang luas mengenai isu masyarakat adat, inklusi social, pemberdayaan
masyarakat dan isu hutan adat. Evaluator juga adalah seseorang yang memahami
project management. Tugas utama konsultan evaluasi adalah : –         
Mengembangan
metodologi yang sesuai dengan sifat program-         
Mengembangkan
kerangka kerja evaluasi-         
Membuat
laporan final evaluasi-         
Merekomendasikan
langkah strategis untuk program Peduli selanjutnya  Output yang diharapkan dari evaluator
:
–         
Desain
evaluasi Evaluator
independen akan mengembangkan metodologi yang menggambarkan konsep evaluasi,
pendekatan yang dilakukan, metode pengumpulan data dan rencana kerja.  –         
Laporan
Evaluasi FinalEvaluator
independen akan memformulasikan pembelajaran, paraktik baik,  hasil yang tidak terduga, kesimpulan dan
rekomendasi untuk perbaikan program kedepannya dalam laporan evaluasi berdasar
temuan-temuan sesuai dengan lingup kerja (scope of work) yang telah dijabarkan
diatas. Laporan akhir akan terdiri atas Ringkasan Eksekutif, Pendahuluan atau
profil aktivitas yang dievaluasi, deskripsi atas metode evaluasi yang
digunakan, analisa kontekstual, temuan, pembelajaran, kesimpulan, rekomendasi,
dan lampiran sesuai kebutuhan (seperti ToR, profil evaluator, dokumen yang
dievaluasi, jadwal, data lapangan, alat pengumpulan data, bibliography dan
informasi relevan lainnya)          6.   
Jadwal Evaluasi  

Activity Outputs PIC Deadline
1.      
Finalisasi ToR
ToR
Final tersedia
PEEG W2 Juni 2016
2.      
Konsultasi ToR dengan PME
Revisi dan Final ToR hasil review PME PEEG
dan PME
W3 Juli 2016
3.      
Proses Rekrutmen Konsultan
Evaluasi Independen
4.      
Rekrutmen Evaluator Independen
5.      
Mengembangkan desain evaluasi
Proses administrasi
 
 
Evaluator terpilih  
 
Desain evaluasi
(metodologi dsb) tersedia
 
HRD
 
 
HRD
 
Evaluator dan PEEG
W2
Agst 2016
 
 
W3
Agst 2016
 
W4 Agst
2016
6.      
Desk Review and Kunjungan
Lapangan
Laporan lapangan Evaluator W3 Sept 2016
7.      
Finalisasi Laporan
Draft Laporan akhir Evaluator W4 Sept 2016
       
8.      
Presentasi Temuan dan draft
Laporan akhir
Dokumen temuan awal

Evaluator W1 Okt
2016
9.      
Penyerahan Laporan Akhir
(setelah revisi)
Dokumen Laporan
Akhir
Evaluator W2 Okt

2016

 7.   
PenutupLaporan
evaluasi akan dilakukan berdasar komunikasi intensif dengan Kemitraan pada unit
PEEG. Hasil dari evaluasi akan didesiminasikan kepada Kemitraan dan TAF serta
mitra di daerah dan stakeholder kunci lainnya. Pembiayaan untuk evaluasi ini
akan sepenuhnya dibebankan kedalam anggaran Program Peduli.Please send your CV and application letter to [email protected] no later than 17th of August 2016. 
 

0167362
Visit Today : 32
This Month : 3990
Hits Today : 39
Total Hits : 685259
Who's Online : 1
Visit Us On FacebookVisit Us On TwitterVisit Us On YoutubeVisit Us On Instagram