Mengapa penting dilakukan proses pencatatan inventaris

1. Memudahkan dalam proses pencatatan aset tetap
2. Sebagai persyaratan dalam perjanjian dengan Donor dan menjaga akuntabilitas terhadap aset/inventaris
3. Mengontrol penggunaan, status dan kondisi inventaris
4. Laporan

Bagaimana dilakukan

1. Proses procurement atau pengadaan barang
2. Penerimaan barang tidak habis pakai
3. Pencatatan inventaris dengan membuat daftar inventaris

Menyusun daftar Inventaris / aset tetap

Cara membuat Register Aset Number (RAN)

Contoh penomeran RAN : Eq/komp/KP/001/1/2015Cara menentukan harga perolehan inventarisMesin dan peralatan kantor (kendaraan/ komputer/ meubelair)

• Harga beli
• Pajak yang tidak dapat dikreditkan
• Biaya angkut
• Instalasi
• Perbaikan ( Pembelian mesin bekas)
• Rekondisi (Pembelian mesin bekas) >>> mencatat sebesar nilai perolehanpembelian harga baru

Karakteristik penyusutan

Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitas produktifnya untuk menyediakan jasa.
Apabila sulit untuk menentukan nilai sisa maka nilai sisa = Rp 1 atau Rp 0Dalam teori penyusutan yang perlu diketahui adalah :

• Nilai perolehan
• Nilai sisa / residu (nilai jual pada akhir masa manfaat)
• Masa manfaat (suatu perkiraan aset memberikan manfaat kepada lembaga
  Cara praktis menggunakan kriteria masa manfaat sesuai peraturan perpajakan

Metode penyusutan yang sering digunakan adalah metode garis lurus

Contoh Yayasan Mitra Mandiri pada tanggal 1 januari 2015 membeli sebuah komputer dengan nilai perolehan Rp. 4.000.000

Dengan estimasi masa manfaat (tanpa nilai residu) 4 tahun, maka perhitungannya adalah sbb:

Nilai perolehan – nilai sisa residu = 4.000.000 – 0 = 1.000.000

Masa manfaat 4 thn

Untuk menjurnal menjurnal beban penyusutan

Db Beban penyusutan 1.000.000

Cr Akumulasi penyusutan 1.000.000