Manfaat Penyusunan Anggaran dalam Organisasi Nirlaba
Source : https://atasem.atauni.edu.tr/istatistik
Anggaran (budget) dikenal sebagai suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan organisasi, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang. Dalam sebuah organisasi, penganggaran dimulai ketika perumusan dan perencanaan strategis dilakukan. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak berorientasi pada kinerja organisasi dapat menggagalkan perencanaan yang sudah kita susun. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian, penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak berorientasi pada kinerja organisasi daapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun.
Anggaran bagi organisasi nirlaba memiliki peran yang berbeda dibanding perannya pada perusahaan atau sektor bisnis. Pada perusahaan, anggaran ditetapkan dengan titik berat pada target penerimaan. Untuk itu, produksi dan pemasaran akan dilakukan untuk mencapai target penerimaan ini. Pada organisasi nirlaba, anggaran merupakan penterjemahan dari rencana kegiatan atau program organisasi dan sumber dana yang dibutuhkan. Untuk itu, anggaran berperan seperti ‘peta’ bagi pelaksana kegiatan. Jadi anggaran pada organisasi nirlaba dimulai dari program atau kegiatan yang direncanakan. Kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk satuan uang untuk selanjutkan dibandingkan dengan anggaran penerimaan.
Organisasi nirlaba harus fokus pada kegiatan program serta pencarian sumber dana untuk membiayai kegiatan programnya. Namun, sumber pendanaan organisasi nirlaba memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi. Kecuali organisasi memiliki sumber dana sendiri, maka aspek pendapatannya menjadi tidak pasti. Ditengah ketidakpastian penerimaan, pengeluaran harus dirancang serta direncanakan dengan fleksibel. Rencana program atau kegiatan harus mampu menyesuaikan diri dengan penerimaan organiasasi.
Hal penting yang perlu diingat, perencanan anggaran yang baik haruslah mencangkup seluruh kegiatan organisasi sehingga fungsi anggaran dapat berjalan dengan baik. Perencanaan anggaran yang menyeluruh ini dikenal dengan istilah Budget Komprehensif yang terdiri dari :
- Anggaran Penaksiran (forecasting budget) yaitu anggaran yang memuat seluruh taksiran atau perkiraan tentang kegiatan organisasi dalam jangka waktu (periode) tertentu dan taksiran keadaan atau posisi finansial organisasi untuk waktu yang akan datang.
- Anggaran Variabel (variable budget) yaitu anggaran yang memuat mengenai tingkatan perubahan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan perubahan aktivitas program organiasasi. Misalnya biaya administrasi, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.
- Analisis Statistik yaitu tahap pengolahan data dan informasi untuk mengetahui nilai taksiran dalam penyusunan anggaran. Selain itu, analisis statistik diperlukan untuk mengevaluasi penggunaan pelaksanaan program.
- Laporan Anggaran (budget report), yaitu laporan mengenai realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan analisis perbandingan antara anggaran dan kenyataan di lapangan, sehingga dapat diketahui kekurangan maupun penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga dapat dirumuskan suatu kesimpulan. Analisis pembanding dilakukan untuk mengetahui penyebab munculnya suatu penyimpangan hingga dapat dirumuskannya suatu kesimpulan.
Source: http://3bugmedia.com/a-guide-to-marketing-automation-for-small-business/
Untuk membuat suatu anggaran organisasi, maka kita harus paham terlebih dahulu mengenai manfaat dari penyusunan suatu anggaran di organisasi nirlaba. Secara spesifik, anggaran dalam organisasi nirlaba memiliki peranan penting sebagai alat bagi pengelolaan untuk melakukan banyak hal, seperti :
- Perencanaan
Rencana kegiatan suatu organisasi akan memaksa setiap individu untuk terlibat dalam merencanakan semua kegiatan yang akan dilakukannya. Dengan adanya perencanaan organisasi dapat memperkirakan kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan, termasuk kemungkinan pemenuhan tujuan organisasi. Sekaligus melihat kemungkinan pemenuhanannya. Apabila tujuan tidak mungkin dipenuhi, maka kegiatan harus dikurangi atau dibatalkan. Bila memungkinkan maka akan disesuaikan.
2. Komunikasi dan koordinasi antar bagian
Dalam suatu organisasi yang terdiri dari beberapa program, maka anggaran dapat menjadi alat komunikasi. Dalam pertemuan pembahasan anggaran, antar bagian dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh bagian lainnya, dan dukungan administratif apa yang dibutuhkan melihat apa saja kegiatan yang dilakukan oleh bagian lainnya.
3. Alokasi sumber daya
Sumber daya organisasi, baik personil, dana, alat dan waktu yang dimiliki oleh setiap organisasi bersifat dan organisasi harus dapat mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Dengan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang maksimal.
4. Kendali bagi kegiatan
Anggaran pada dasarnya adalah rencana dan suatu rencana tentu dapat saja berubah bila diperlukan. Perubahan dapat dilakukan ketika disadari bahwa realisasi atau kemajuan yang dicapai tidak sesuai dengan yang direncanakan. Dengan demikian, anggaran dapat berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi sekiranya terdapat penyimpangan perencanaan.
5. Alat ukur kinerja dan dasar pemberian insentif
Anggaran yang ditetapkan pada awal periode akan menjadi alat ukur organisasi. Evaluasi atas kinerja dapat dilakukan antara lain dengan melihat pencapaian anggaran. Misalnya, organisasi ingin mengukur kinerja bagian penggalangan dana. Salah satu tolok ukurnya adalah penerimaan organisasi yang dapat direalisir selama periode tertentu periode dibandingkan dengan anggaran semula.
Selain menjadi alat ukur kinerja maka anggaran juga dapat berfungsi sebagai basis bagi pemberian insentif. Tentunya, intensif diberikan untuk mereka yang menunjukkan kinerja yang baik. Sebaliknya, anggaran dan pencapaiannya dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan ‘hukuman’ bagi mereka yang tidak menepati rencana.
Dengan demikian, anggaran berisi gambaran kondisi keuangan yang meliputi pendapatan, belanja, dan aktivitas program. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak anda lakukan dalam beberapa periode yang akan datang dan tentunya akan bermanfaat dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran organisasi.
Referensi :
- Jackey Cardello (2015) dalam artikel Non Profit Budget Planinng Tips yang dimuat di http://www.grfcpa.com/resources/articles/nonprofit-budget-planning-tips/
- Pahala Nainggolan (2012). Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. Jakarta: Yayasan Integrasi-Edukasi