Memahami Kinerja dan Reputasi Sebuah Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (PSAK No. 45 tahun 2000). Pendanaan aktivitas dalam rangka mewujudkan misi organisasi umumnya berasal dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan dari organisasi tersebut.
Kinerja organisasi dikenal sebagai suatu hasil, prestasi ataupun keadaan yang telah dicapai organisasi selama periode atau kurun waktu tertentu dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Tahukah kamu, organisasi nirlaba telah didesak untuk fokus pada pengukuran kinerja yang lebih baik, terutama untuk membantu pengambilan keputusan manajemen dan untuk meningkatkan kredibilitas eksternal.
Kredibilitas organisasi dilihat daro kemampuannya dalam melakukan kebijakan organisasi untuk mengalokasikan dana yang tersedia bagi penyelenggaraan aktivitas organisasi.
Biaya organisasi nirlaba dapat diklasifikasikan atas dua jenis yaitu biaya yang terkait dengan program/kegiatan organisasi yang sesuai dengan tujuan pendiriannya dan biaya pendukung kegiatan organisasi.
- Biaya program adalah biaya yang digunakan untuk mendanai program atau kegiatan dari organisasi nirlaba untuk menjalankan misinya
- Biaya pendukung berkaitan dengan biaya aktivitas pendukung berupa administrasi organisasi
Kemampuan organisasi dalam melakukan manajemen atas kinerja organisasi berkaitan erat dengan reputasi sebuah organisasi nirlaba. Kinerja ini berbanding lurus dengan reputasi dimana kinerja yang baik tentu akan menghantarkan reputasi atas capaian yang dimiliki organisasi.
Reputasi merupakan nama baik yang diraih organisasi atas suatu pencapaian/prestasi untuk mendapat kepercayaan masyarakat. Reputasi organisasi adalah indikasi kemampuan organisasi bertahan terhadap hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Reputasi organisasi nirlaba umumnya diperoleh dalam waktu yang panjang yakni dengan membangun kepercayaan donatur. Sejak organisasi didirikan selalu ada keungkinan organisasi gagal ketika tidak mampu mengatasi hambatan dan meraih peluang-peluang yang ada. Speakman Management Consulting mengkategorikan siklus hidup organisasi nirlaba dengan berbagai hambatan dan peluangnya
Berikut merupakan gambaran siklus hidup dari sebuah organisasi nirlaba yang memperlihatkan kemampuan mengelola organisasi untuk sebuah kinerja dan reputasi sebagai suatu capaian kinerja.
Dari siklus ini kita belajar untuk mampu mengidentifikasi permasalahan dan tingkatan kemampuan yang harus dimiliki sebuah organisasi. Tentu saja dari kinerja yang baik akan menciptakan reputasi yang baik dengan sendirinya. Organisasi yang mampu bertahan jangka panjang adalah organisasi yang berpengalaman dalam mengelola aktivitasnya.
Semakin panjang umur organisasi maka organisasi tersebut semakin baik dalam mengelola kinerja khususnya kinerja yang dapat meningkatkan kredibilitas di mata stakeholder maupun publik.
REFERENSI:
- Pahala Nainggolan (2012). Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. Jakarta: Yayasan Integrasi-Edukasi.
- Wahyuningsih Kristin. 2014. Pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba di Indonesia. Sancall.