Plan International Indonesia Need Partner for Implementation Project
Kerangka
AcuanProyek BLOOM – Gerak Serempak! Assesmen
dan Seleksi Lembaga Mitra Pelaksana Wilayah
Flores dan Lembata Latar
Belakang Plan adalah salah satu organisasi internasional tertua dan terbesar di dunia
yang memperjuangkan hak-hak anak, didirikan pada tahun 1937 di Spanyol.
Plan mulai bekerja di Indonesia pada tahun 1969, untuk meningkatkan kehidupan anak-anak Indonesia, kaum muda, dan masyarakat melalui program-program kesehatan dan gizi,
pembelajaran di usia dini dan stimulasi (PAUD), perlindungan anak dan
partisipasi, air bersih dan sanitasi, kesiap-siagaan bencana, respons bantuan
kemanusiaan, serta pemberdayaan ekonomi bagi kaum muda. Plan adalah organisasi independen,
tanpa afiliasi keagamaan, politik atau pemerintah tertentu. Pada Implementasi proyek, Plan menggunakan pendekatan berbasis hak
yang berfokus pada anak atau Child
Centered Community
Development (CCCD) – dimana salah satu
strategi kuncinya adalah “bekerja dengan kemitraan dan aliansi”. Formasi kemitraan merupakan komponen penting dalam membangun hubungan dan merupakan sarana dengan pendekatan yang berkelanjutan untuk
mempromosikan CCCD. Kemitraan juga akan memperluas jangkauan
dan dampak program serta mengembangkan kapasitas semua organisasi yang terlibat melalui
pembelajaran satu sama lain yang saling menguntungkan. Kemitraan
juga dapat berfungsi untuk mempengaruhi
kebijakan dan praktek-praktek yang
berdampak pada pemenuhan hak-hak anak.Indonesia
memiliki populasi kaum muda terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 65 juta
orang muda
antara usia 15 dan 29. Di Nusantara, mereka membuat kontribusi penting kepada
masyarakat dan merupakan
aset negara
yang paling berharga. Meskipun pembangunan Indonesia semakin
pesat selama 15 tahun terakhir, orang-orang muda
miskin dan rentan, khususnya anak perempuan dan perempuan
muda, sering tidak memiliki keterampilan hidup yang diperlukan dan kompetensi
dasar agar
sukses dalam transisi menjadi orang dewasa. Di seluruh negeri orang-orang muda tidak memasuki
pasar kerja sesuai dengan pendidikan yang diperlukan, keterampilan hidup, atau
kompetensi pra-kerja dasar, sehingga menghasilkan level pengangguran dan setengah pengangguran
yang cukup tinggi.Better Life Options and
Opportunities Model (BLOOM) Project adalah salah satu project Plan International
Indonesia yang fokus pada remaja usia 13-19 tahun. Project ini akan menggunakan
kurikulum yang disebut Choose A Future
(CAF) – Memilih Masa Depan – sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Pendekatan
BLOOM telah dievaluasi secara mendalam dan terbukti efektif terkait ketrampilan
hidup yang transformatif gender dan
pemberdayaan remaja, khususnya anak perempuan. Proyek BLOOM akan fokus di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan salah satu wilayah yang paling miskin dan terbelakang
di Indonesia. Isu utama yang berdampak bagi penduduk adalah pengangguran, kurangnya akses pendidikan, dan
tingkat kematian bayi yang tinggi. Proyek BLOOM akan bekerja di Flores dan Lembata, di kabupaten Sikka, Nagekeo dan Lembata.
Masalah yang paling mendesak untuk remaja perempuan di
provinsi ini terkait dengan pendidikan,perlindungan dan kesehatan seksual dan
reproduksi (SRH). Umumnya tingkat pendidikan masyarakat rendah di provinsi ini. Hanya 57 persen menyelesaikan sekolah dasar dan 9,5 persen
bekerja
dengan ijazah SMA atau Universitas. Berdasarkan survei pasar tenaga
kerja yang dilakukan oleh Plan International
Indonesia pada tahun 2013, kurangnya kesempatan kerja merupakan alasan utama bagi para lulusan pendidikan rendah. Dalam survei ini, remaja terpaksa keluar dari sekolah untuk
memberikan adik-adik mereka kesempatan bersekolah dan mereka harus mencari
pekerjaan untuk membantu membayar biaya sekolah adik-adik mereka. Di
kebanyakan keluarga, pendidikan bagi anak
laki-laki lebih diutamakan dibandingkan anak perempuan. Di NTT, 90 persen masyarakat beragama Katolik dan merupakan hal biasa bagi anak perempuan Katolik terpaksa harus
putus sekolah, terlebih setelah mereka
mendapat pemberkatan pada usia 12
atau 13 tahun dan mereka bertanggung jawab untuk mengelola pekerjaan rumah
tangga dan bekerja di ladang.Merespon permasalahan tersebut, Proyek
BLOOM Plan International Indonesia akan membahas beberapa masalah utama terkait
remaja dan orang muda di NTT di 3 kabupaten, mulai dari pembentukan hidup sampai
kepada bagaimana mereka bisa menentukan atau memilih masa depan mereka sendiri,
keterampilan hidup dan kesiapan tenaga kerja untuk
mempersiapkan orang muda migrasi yang aman dan membantu
mereka menemukan pekerjaan tetap, mendukung anak-anak mereka, dan mencapai
standar hidup yang layak.Proyek ini bertujuan
untuk mendukung 1,800 remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 13-19
tahun dan diutamakan adalah
remaja putus sekolah, dan 5,000 anggota keluarga dan masayrakat di Kabupaten Flores
dan Lembata dan akan bekerja di 20 desa di Flores dan 10 desa di Lembata. Proyek ini juga sejalan dengan dua prioritas utama Country
Strategic Program (CSP), Kesehatan
seksual dan reproduksi (SRH) dan pemberdayaan ekonomi
kaum muda (YEE). BLOOM juga akan bekerjasama dengan remaja dan pemuda untuk melatih mereka mencari pekerjaan, Pertanian Organik (Green Skills), usaha pengembangan mikro, dan untuk mendaftar di Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kerja.Dengan pendekatan transformatif gender yang menggabungkan
pendidikan nonformal, membangun keterampilan, masyarakat yang kuat dan keterlibatan
kelembagaan yang membahas akar penyebab ketidaksetaraan gender, dan
keterampilan kesiapan kerja yang akan membantu orang-orang muda mencapai
pekerjaan yang layak, proyek ini diharapkan mampu 1. Membangun konsep diri
(self-concept) yang
positif dan membangun lembaga dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi menggunakan kurikulum keterampilan
hidup; 2. Memberi peluang
bagi remaja perempuan dan laki-laki untuk pilihan pekerjaan
non-tradisional dan menyiapkan mereka mendapatkan pekerjaan yang layak.3. Melibatkan orang tua, mentor dan pemangku kepentingan masyarakat berinvestasi terhadap
pengembangan remaja yang positifKurikulum Choose A Future! akan digandeng dengan
kurikulum kesiapan kerja yang telah dikembangkan oleh Plan. Kedua kurikulum ini
berpotensi kuat menciptakan ruang belajar bagi anak perempuan dan anak
laki-laki, juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan
mempraktekkan ketrampilan hidup di lingkungan yang aman. Secara bersama-sama
mereka akan bermimpi/membayangkan masa depan baru dimana anak perempuan dan
laki-laki mempunyai kekuatan dan pengetahuan menentukan kesehatan diri dan
memberikan keputusan. Mereka akan mendobrak tradisi gender dalam mengeksplor
kesempatan kerja baru dan ketrampilan hidup untuk mendapatkan pekerjaan.
Tentunya, mereka akan didukung oleh masyarakat (orang dewasa) yang mempunyai
andil dalam investasi perkembangan mereka dan mendukung mereka menjadi manusia
dewasa yang sukses. Proyek ini pada
akhirnya diharapkan akan berkontribusi dan berhasil dalam 1. Penguatan
lembaga dan kapasitas remaja khususnya remaja perempuan dalam membuat pilihan
hidup sehat khusus-nya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seksual
mereka. 2. Meningkatkan
kapasitas remaja khususnya remaja perempuan dalam mendemontsrasikan ketrampilan
kerja yang relevan 3. Meningkatkan
dukungan pemerintah dan masyarakat bagi pengembangan karir dan individu remaja
khususnya remaja perempuan.Tujuan
KemitraanUntuk
membangun sinergisitas yang positif dengan masyarakat juga pemerintah serta
keberlanjutan program di masa yang akan datang, Plan International Indonesia
akan menggandeng organisasi atau LSM lokal yang berkompeten di bidang kesehatan
reproduksi dan ketrampilan hidup di provinsi NTT, terutama di wilayah kerja
proyek untuk menjadi mitra kerja PLAN sebagai pelaksana utama proyek ini selama
3 tahun di 3 kabupaten yang disebutkan di atas. Hubungan
KemitraanTipe kemitraan yang dibutuhkan
dalam menjalankan proyek ini adalah
kemitraan dalam mengimplementasikan proyek. Perjanjian kemitraan menetapkan pemahaman yang
jelas tentang tujuan, peran, tanggung jawab, proses, biaya, dan hasil kerja
dari semua pihak dan kewajiban yang harus dibayar.Diharapkan relasi yang terjadi dalam kemitraan ini adalah relasi
dua arah, berkontribusi pada pembelajaran dan akuntabilitas yang saling
menguntungkan serta pencapaian tujuan-tujuan kemitraan.Ruang
Lingkup Pekerjaan Mitra
kerja PLAN akan bertanggung jawab dalam kegiatan besar sebagai berikut: Kegiatan
Persiapan/awal: 1. Mempelajari
proposal BLOOM project sebagai panduan dalam pelaksanaan pekerjaan 2. Mempelajari
monitoring dashboard dan monitoring tools lainnya sebagai panduan dalam
monitoring dan capaian project 3. Desain pelaksanaan
kegiatan secara detail termasuk anggaran kegiatan 4. Menetukan time-line
kegiatan selama periode proyek dan secara tahunan 4. Melibatkan
pemerintah dengan meningkatkan dan memperkuat kapasitas mereka terkait SRH (kesehatan
reproduksi seksual) dan life skills (pilihan
hidup sehat) 5. Workshop start up
project dengan mitra dan staff PLAN termasuk pemerintah terkait 6. Mengadakan
launching project dengan pemerintah 3 kabupaten – Negekeo, Sikka dan Lembata 7. Mengadakan
pertemuan koordinasi rutin dengan pemerintah di level kabupaten 7. Workshop tentang
advokasi di semua level stakeholder 8. Kunjungan belajar
bagi kabupaten baru (Nagekeo dan Lembata) ke Kabupaten SikkaMeningkatkan kapasitas Komite Pendukung
Project (PSC) untuk menunjukkan ketrampilan kerja yang relevan 1. Melakukan
sosialisasi dan perekrutan peserta kegiatan BLOOM (Komite Pendukung, Remaja,
Fasilitator) 2. Melaksanakan dan
terlibat dalam pertemuan bulanan rutin dengan PSC di level kabupaten 3. Meningkatkan
kapasitas PSC 2 kali dalam setahun (semi-annual)Meningkatkan
dukungan pemerintah dan masyarakat terkait kesempatan
pengembangan pribadi dan karir bagi
remaja 1. Melaksanakan
training/refreshment training terkait Modul BLOOM dan perlengkapannya di semua
level (termasuk training untuk fasilitator) 2. Membuat anggaran
untuk pembayaran fasilitator secara berkala 3. Pembentukan dan
pelaksanaan pusat belajar bagi remaja yang inklusif 4. Wisuda setiap tahap
dan kegiatan lanjutan 5. Pelaksanaan kelas
ketrampilan kesiapan kerja bagi remaja Monitoring dan Evaluasi 1. Melakukan
monitoring dan mengumpulkan data sesuai kebutuhan proyek dengan menggunakan
tools yang telah ditetapkan oleh MERD PLAN untuk proyek ini 2. Membuat laporan
secara bulanan dan atau kuartal sesuai kebutuhan proyek dan diserahkan kepada
Plan secara berkala dalam bentuk naratif (progress, termasuk cerita sukses dan
testimony) dan laporan keuanganCapaian
Yang Diharapkan 1 ) 1,800
remaja ( 1,260 remaja perempuan dan 540 remaja laki-laki) usia 13-19 tahun 2) 5,000
anggota keluarga dan masyarakat di 3 kabupaten 3) 60
fasilitator BLOOM 4) 30
kelompok remaja 5) 6 Komite
Pendukung Project (PSC) terbentuk 6 ) MoU
dengan pemerintah dan masyarakat untuk keberlanjutan dan replikasi BLOOM
ditandatanganiTata Cara
AplikasiPlan mengundang
organisasi yang berminat khususnya yang berlokasi di wilayah NTT, terutama yang
bekerja di Flores dan Lembata untuk
mengirimkan Surat Pernyataan Minat (EOI – Expression of Interest)dengan format proposal sebagai berikut A/ Latar Belakang – mendeskripsikan gambaran proyek secara umumB/ Tujuan – menjelaskan tujuan proyek C/ Capaian
– menjelaskan capaian dan hasil project D/
Desain Pelaksanaan Program– menjelaskan aktivitas dari program secara
detail termasuk uraian anggaran pelaksanaan setiap kegiatan/kebutuhan
pelaksanaan program
Deskripsi Aktivitas |
Rencana Kebutuhan Anggaran |
Waktu |
Personal:– Gaji– Asuransi– Dll |
||
Operasional:– Transport– Biaya untuk kantor– Dll |
||
Kegiatan Program:1. |
||
2. |
||
3. |
E/ Strategi Pelaksanaan Program – mendeskripsikan pendekatan dan metode
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan proyek BLOOM. Termasuk langkah
advokasi yang akan dilakukan baik di level desa, kecamatan maupun kabupaten. F/ Monitoring dan Evaluasi – menjelaskan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dan teknik monitoring kemajuan (progress)
program untuk memenuhi
capaian proyek G/ Exit Strategy Kemitraan dan Rencana Keberlanjutan
ProgramProposal dikirimkan kepada Plan International
Indonesia selambat-lambatnya pada 21
Februari 2017 dengan mengacu pada TOR di atas sekaligus melampirkan dokumen
organisasi (pemohon):seperti profil organisasi pemohon, pengalaman kerja sebelumnya. Anggaran yang diusulkan cukup besaran saja dan ditulis dalam mata uang Rupiah (IDR). Dokumen-dokumen
di atas dapat dikirim melalui email
ke [email protected]EOI (Expression of
Interest) – Surat Pernyataan Minat 1.
Deskripsi
profil dari organisasi 2. Keterangan
legalitas dan pengalaman yang relevan 3. Deskripsi
ringkas dari proyek (proposal) 4. Anggaran
(alokasi dalam bentuk besaran saja) 5. Exit strategy kemitraan dan rencana
keberlanjutan programScoring penilaian
calon mitra kerja BLOOM Project:1.
Kesesuaian
proposal dengan kebutuhan project 15%2.
Rencana
besaran kegiatan dan penganggaran 25%3.
Komitmen
& kontribusi mitra kerja terhadap kegiatan project 15%4.
Innovasi
yang dikembangkan untuk kemajuan project 15%5.
Profil
(spesialisasi) dan pengalaman organisasi 30%