Yayasan Bina Integrasi Edukasi (YBIE) didirikan tahun 2007 dengan visi : Memajukan Lembaga non-profit Indonesia. YBIE menetapkan misinya secara gamblang yaitu berkontribusi secara nyata dalam mempercepat pertumbuhan sektor non-profit di Indonesia. Lembaga lembaga non profit diharapkan dapat sejajar dengan lembaga lain yang berada di sektor pemerintah dan bisnis.
YBIE menetapkan fokus kegiatannya pada area pembangunan kapasitas lembaga non-profit. Lembaga disini bisa berbentuk Yayasan, Perkumpulan, Program tertentu, Jaringan kerja, Panti Asuhan, Komunitas, Asosiasi, PErhimpunan atau bentuk lain seperti organisasi rakyat. Intinya, bila suatu lembaga tidak dapat digolongkan sebagai lembaga pemerintah atau lembaga bisnis, maka ia digolongkan sebagai lembaga non-profit.
YBIE bekerja untuk memberikan bantuan teknis langsung berupa pendampingan fisik pada lembaga non-profit untuk aspek:
- Pengelolaan keuangan termasuk pengganggaran, pengelolaan arus kas, internal audit dan eksternal audit, perpajakan.
- Akuntansi termasuk pembuatan sistem akuntansi, pemilihan software yang tepat, penyusunan laporan keuangan dan laporan manajemen
- Pengelolaan SDM termasuk pembuatan skala penggajian, struktur organisasi dan beban kerja, evaluasi kinerja dan proses rekrutmen serta operasional SDM.
- Perancangan Program hingga Monitoring dan Evaluasi berbasis Rencana Strategis dan Rencana keuangan Lembaga.
- Disain serta pengembangan lembaga – institutional development
- Review serta Pembuatan Standar Operating Procedures untuk keuangan, manajemen,dll
- Disain dan pembangunan sustainable financing untuk lembaga non-profit.
YBIE percaya bahwa metode pendampingan langsung adalah metode paling efektif untuk penguatan kapasitas lembaga. Pengalaman mendampingi sekitar 200 lembaga non-profit hingga kini mendorong kami memutuskan penggunaan metode ini. Kami juga percaya bahwa seluruh materi dan tools harus mengikuti kondisi lembaga. Bukan sebaliknya. Untuk itu kami senantiasa melakukan assessment kepada calon mitra dampingan sebelum memberikan bantuan teknis agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Sejalan dengan pertumbuhan teknologi informasi, YBIE fokus pada pembangunan resource centre untuk pengembangan lembaga non-profit dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu diantaranya adalah penyediaan material pembelajaran di web-site, video tutorial di youtube.com, penyediaan konsultasi via sosial media, termasuk tanya jawab via Twitter,Skype,What’s app, Telfon genggam berbasis android dll. Tujuannya sederhana saja, agar jangkauan dari pelayanan kami semakin luas dan mudah diakses.
Sejak 2008 YBIE mendapat kesempatan dari Ford Foundation untuk mengimplementasikan gagasan dasar dari organisasi yaitu Program Promoting Transparency and Accountability NGO in Indonesia (PTA). YBIE mendampingi 190 LSM anggota 5 (lima) Jaringan LSM Nasional dan 10 LSM non jaringan. Mereka bergerak pada pelbagai sektor kegiatan termasuk panti asuhan ,local governance, Issue-issue perempuan, Kesetaraan, Kesehatan, Pluralisme, Seni dan Budaya dan lainnya. Saat ini sudah 100 lembaga yang sudah mampu membuat laporan keuangan, pemenuhan kewajiban perpajakan serta perbaikan SOP yang merupakan syarat utama dari kelanjutan bantuan teknis YBIE. Program ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan utama penyediaan fasilitas atau resource centre untuk lembaga non-profit berbasis internet.
Selain itu, YBIE bekerja sama dengan beberapa mitra lainnya untuk kegiatan yang sama. Bersama National Democratic Institute (NDI) kami bermitra untuk tujuan yang sama dengan cakupan 10 (sepuluh) LSM di Jabodetabek pada tahun 2009. Demmikian juga bersama Cordaid The Netherland untuk Perfomance Based Financing di Nusa Tenggara Timur di sektor kesehatan pada tahun 2010. Tahun 2012-2013, bekerja sama untuk pengembangan kapasitas grantee MFP II- Yayasan Kehati melakukan pendampingan dan pembangunan kapasitas kurang lebih 50 lembaga hingga akhir 2013.
Secara nyata, YBIE memberikan bantuan teknis atas permintaan beberapa lembaga seperti AMAN (Aliansi Muslim Asia Network), Perkumpulan Prakarsa, Yayasan Kelola, ACE Indonesia, Aliansi Organik Indonesia (AOI).

Berpengalaman sejak 2005 sebagai konsultan komunikasi dan public relations di sektor swasta (InterMatrix Public Relations Consultant), pemerintah (Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Pengawas Obat dan Makanan/BPOM), Lembaga Donor (United Nations Development Fund for Women, Millennium Challenge Coorporation Indonesia Immunization Project, Tifa Foundation, Terre Des Homme Nederland dan Ford Foundation) dan Organisasi Non Pemerintah. Fokus dalam mengembangkan strategi komunikasi dan public relations organisasi.

Memiliki pengalaman sebagai enumerator di beberapa penelitian khususnya yang berhubungan dengan pemerintah diantaranya Kementerian Perhubungan. Selain berpengalaman sebagai akuntan di sektor swasta, Sarjana Ekonomi ini juga memiliki kemampuan sebagai Analis Data di Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD). Peran di YBIE sebagai Government Relations dengan Kementerian Dalam Negeri.

Di usianya yang cukup muda, lulusan akuntansi ini memiliki kemampuan mengelola administrasi keuangan dan akuntansi di organisasi non profit. Anak muda ini juga fokus pada bidang perpajakan. Saat ini, di YBIE sebagai supporting tim untuk program kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri.