Mengukur Kinerja Organisasi Nirlaba

“TEAMWORK” SKETCH NOTES (graphic team ideas collaboration)

Kinerja organisasi diartikan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi nirlaba yang terdapat dalam perencanaan strategis suatu organisasi.

Konsep kinerja (performance) juga didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment. Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Mahmdui dan Wirasata (2018) mengenai kinerja organisasi sebagai sesuatu yang multidimensional dan dalam melakukan pengukuran kinerja sangat bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk dan memperngaruhinya.

Informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi tentang kinerja dalam organisasinya.

Kinerja sering disebut dengan performance atau result yang diartikan dengan apa yang telah dihasilkan oleh individu pekerja. Kinerja dipengaruhi oleh kinerja organisasi (organizational performance) meliputi pengembangan organisasi (organizational development), rencana kompensasi (compensation plan), sistem komunikasi (communication system), gaya manajerial (managerial style), struktur organisasi (organization structure), kebijakan dan prosedur (policies and procedures).

Kinerja organisasi tidak boleh diukur dari satu sisi saja, terlebih hanya berorientasi pada capaian hasil tanpa memperhatikan proses yang dilewati dan siapa saja yang telah melaksanakannya.

Berikut beberapa faktor penentu dari kinerja organisasi:

  1. Faktor personal/individu, meliputi: pengetahuan, skill, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmnen yang dimiliki oleh setiap individu.
  2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan oleh manager atau pemimpin organisasi
  3. Faktor tim, meliputi: kualitas dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakkan dan keeratan anggota tim.
  4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja organisasi.
  5. Faktor kontekstual/situasional, meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal organisasi.

Kriteria keberhasilan program organisasi dibutuhkan untuk mengetahui kinerja organisasi berupa goals atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tingkat pencapaian atas target tersebut didasarkan pada suatu konsep tertentu yang sudah teruji validitasnya dalam melakukan pengukuran kinerja suatu organisasi.

Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kinerja merupakan pencapaian atas tujuan organisasi yang berbentuk output berupa kualitatif dan kualitatif. Selain itu dibutuhkan kreatifitas personal, fleksibiltas tim, dan dapat diandalkan sebagai sebuah kesatuan atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi.

REFERENSI:

  1. Pahala Nainggolan (2012). Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. Jakarta: Yayasan Integrasi-Edukasi.
  2. C Armia (2012). Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi – Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia,Jakarta
0146287
Visit Today : 278
This Month : 1197
Hits Today : 733
Total Hits : 571370
Who's Online : 7
Visit Us On FacebookVisit Us On TwitterVisit Us On YoutubeVisit Us On Instagram